Dubes Umar Hadi Apresiasi Pekerja Musik Dan Kaum Muda Korsel Yang Pahami Kondisi Pandemik Dengan Batalkan Konser

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 18 Juni 2020, 17:50 WIB
Dubes Umar Hadi Apresiasi Pekerja Musik Dan Kaum Muda Korsel Yang Pahami Kondisi Pandemik Dengan Batalkan Konser
Tangkapan layar diskusi virtual bersama Dutabesar Umar Hadi, Kamis (18/6)/RMOL
RMOL Industri musik di Korea Selatan ikut terimbas dengan adanya wabah virus corona. Padahal Negeri Gingseng terkenal memiliki banyak boyband.

Sepanjang pandemik semua konser ditiadakan. Perjalanan dari atau ke Korea Selatan juga ditutup, membuat pukulan semakin berat. Padahal, berpergian ke luar negeri adalah jadwal yang biasanya sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh para grup KPop tertentu untuk konser atau fan meeting.

Dutabesar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi, mengapresiasi sikap generasi muda di Korea Selatan yang mau bersikap positif dengan bersedia menghentikan konser bahkan sebelum pemerintah memberlakukannya.

“Beberapa membuat pertemuan dengan fans nya melalui virtual dan mini konser yang dilakukan live lewat media sosial,” terang Umar Hadi ketika melakukan diskusi virtual "Tangkis Corona Cara Korea yang diselenggarakan oleh Jejaring Media Siber Indonesia (JMSI) pada Kamis (18/6).   

Lewat mini konser atau fans meeting virtual, super star itu membagikan inspirasi mengenai penanganan Covid-19 yang membawa pesan positif untuk para penggemarnya.

Seperti dikutip dari Korea Herald, BTS sebelumnya akan mengadakan konferensi pers di Coex pada 24 Februari lalu, namun, ketika pemerintah Korea menaikkan status virus Covid-19 menjadi ‘waspada’, mereka memutuskan untuk menggantinya dengan siaran langsung konferensi pers online.

Grup-grup lain yang juga mengambil langkah yang sama, TWICE, NCT Dream, TVQX, Taeyeon SNSD dan masih banyak lagi.

“Ini sikap yang patut kita apresiasi karena mereka bersedia menunda bahkan membatalkan acara-acara konser yang sudah jauh-jauh hari dijadwalkan,” kata Umar Hadi.

Agensi KPop yang mempromosikan artis juga mendapat pukulan besar atas wabah ini. Padahal, membangun fandom yang stabil melalui berbagai acara offline membutuhkan adanya interaksi yang erat antara penggemar dan artis secara langsung.

Namun, inilah yang terjadi, dan semua mau memahami kondisi berat ini.

Selama penanganan wabah Covid-19, Korea Selatan mengandalkan langkah pembatasan sosial yang besifat sukarela, namun pesan yang disampaikan kepada publik tentang langkah itu cukup membuat semua pihak turut berkontribusi, menjadikan negara bisa dengan cepat menangani wabah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA