Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Protes Anti-Rasisme Buat Selandia Baru Turunkan Patung Hamilton, Komandan Penyerang Suku Maori

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 12 Juni 2020, 13:35 WIB
Protes Anti-Rasisme Buat Selandia Baru Turunkan Patung Hamilton, Komandan Penyerang Suku Maori
Patung Komandan Angkatan Laut Inggris, John Fane Charles Hamilton yang diturunkan pada Jumat, 12 Juni 2020/Net
rmol news logo Pemerintah Kota Hamilton, Selandia Baru, menurunkan patung seorang Komandan Angkatan Laut Inggris, John Fane Charles Hamilton, yang diduga telah membunuh penduduk asli Maori pada abad ke-19.

Dari sebuah foto terlihat patung Hamilton diangkat menggunakan alat berat dan dipindahkan ke sebuah truk.

Patung Hamilton sendiri diturunkan pada Jumat (12/6), sehari setelah seorang pemimpin suku Maori mengecam adanya patung tersebut dan mengancam akan merobohkannya sendiri.

Keputusan untuk menurunkan patung tersebut dikatakan oleh Walikota Hamilton, Paula Southgate, karena semakin meresahkan banyak orang.

“Kita tidak bisa mengabaikan apa yang sedang terjadi di seluruh dunia dan kita juga tidak seharusnya. Pada saat kami berusaha membangun toleransi dan pemahaman antar budaya dan dalam komunitas, saya pikir patung itu tidak membantu kami menjembatani kesenjangan itu," ujarnya seperti dikutip Reuters.

Seperti yang dikatakan oleh Southgate, penurunan patung Hamilton memang dilakukan karena adanya tekanan dunia di tengah gelombang protes anti-rasisme yang dipicu oleh kematian warga kulit hitam Amerika Serikat, George Floyd pada 25 Mei lalu.

Protes dan kemarahan atas diskriminasi rasial hingga penindasan ras kemudian muncul di berbagai negara, termasuk Selandia Baru.

Protes di Selandia Baru sendiri telah berfokus pada kekejaman yang dilakukan terhadap penduduk asli oleh penjajah Eropa, dengan ribuan demonstran anti-rasisme berbaris selama seminggu terakhir.

Hamilton merupakan pemimpin resimen saat pertempuran Gerbang Pā antara pemerintah kolonial dan suku Maori pada tahun 1860-an, di mana ia terbunuh.

Komunitas Maori sudah mendesak penurunan patung tersebut. Bahkan pada 2018, patung Hamilton sempat dirusak.

Kendati begitu, keputusan pemerintah Kota Hamilton untuk menurunkan patung tersebut tidak disetujui oleh beberapa pihak. Salah satunya Wakil Perdana Menteri Winston Peters yang menyebutnya sebagai "gelombang kebodohan".

"Suatu negara belajar dari kesalahan dan kemenangannya dan rakyatnya harus memiliki pengetahuan dan kedewasaan untuk membedakan keduanya," tegasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA