Dalam sebuah wawancara seperti yang dikutip
ANI News pada Selasa (19/5), Pelosi mengatakan tindakan Trump untuk mengonsumsi hydroxychloroquine yang belum mendapatkan persetujuan para ilmuan bisa memberikan efek negatif.
"Saya lebih suka dia tidak akan mengambil sesuatu yang belum disetujui oleh para ilmuan, terutama dalam kelompok usianya, dan dalam kelompoknya, yang kita katakan, 'obesitas yang tidak sehat'," ujar Pelosi.
Menurutnya, Trump tidak boleh mengonsumsi sesuatu yang belum disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) dan Institut Kesehatan nasional. Dalam beberapa laporan, obat anti-malaria tersebut bahkan menjadi faktor signifikan dalam angka kematian akibat Covid-19 di AS.
"Dia adalah presiden kita dan saya lebih merasa dia tidak boleh mengonsumsi sesuatu yang belum disetujui oleh para ilmuwan. Saya pikir itu bukan ide yang baik," tegasnya.
Dalam sebuah pertemuan pada Senin (18/5), Trump mengumumkan sendiri bahwa ia sudah mengonsumsi hydroxychloroquine setiap harinya selama satu setengah pekan terakhir untuk mencegah infeksi Covid-19.
Dokter Trump, Sean P. Conley mengaku keputusan itu diambil bersama dengan melihat kemungkinan adanya efek samping berbahaya.
Pengakuan Trump tersebut cukup membahayakan, mengingat hydroxychloroquine masih belum dipastikan memiliki manfaat untuk menyembuhkan atau mencegah Covid-19.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: