Penelitian juga menggunakan model SIR (susceptible-terinfeksi-pulih) yang menggambarkan penyebaran penyakit menular dan data kasus virus corona pada 7 Mei.
Model SIR menggunakan tiga persamaan diferensial untuk menggambarkan aliran dinamis orang di antara tiga kategori: S untuk jumlah orang yang 'rentan' terhadap infeksi, I untuk jumlah orang yang menular, dan R untuk jumlah orang yang dipindahkan (baik pulih atau meninggal) dalam populasi.
Model ini menggabungkan dua parameter utama, yaitu beta dan gamma.
Gamma adalah hitungan hari di mana seseorang menularkan dan merupakan properti virus. Beta adalah jumlah rata-rata orang yang terinfeksi karena bersentuhan dengan orang yang sebelumnya terinfeksi, dan terkait tidak hanya dengan pola interaksi orang dalam suatu masyarakat (yang dapat dipengaruhi oleh jarak sosial) tetapi juga sifat proses infeksi dari virus, seperti dikutip dari
Al Arabiya.
Kurva berbentuk lonceng di mana ujung paling kiri dari ekor kurva mewakili kasus pertama yang dikonfirmasi dari virus corona di suatu negara. Ujung paling kanan dari ekor kurva mewakili kasus infeksi terakhir yang diprediksi.
Titik belok atau puncak dalam kurva bentuk lonceng mewakili jumlah kasus tertinggi di mana tingkat infeksi mulai melambat, dan area di bawah seluruh kurva yang mewakili jumlah total orang yang diperkirakan akan tertular virus.
Dari penelitian tersebut, diperkirakan bahwa "tanggal akhir" virus corona di United Emirat Arab (UEA) adalah 3 September 2020.
Untuk Arab Saudi, penelitian ini memprediksi "tanggal akhir" wabah virus corona di negara itu adalah 10 September 2020. Sedangkan Qatar, penelitian memprediksi wabah virus corona akan berakhir pada 14 September 2020.
Para peneliti menekankan, prediksi tersebut tidak pasti dan dapat berubah tergantung pada perkembangan dunia dan kebijakan pemerintah, protokol pengujian, dan perilaku manusia.
BERITA TERKAIT: