Tuding Trump Tidak Tegas, Mantan Direktur BARDA: Vaksin Covid-19 Tidak Akan Siap Dalam 12-18 Bulan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 15 Mei 2020, 15:02 WIB
Tuding Trump Tidak Tegas, Mantan Direktur BARDA: Vaksin Covid-19 Tidak Akan Siap Dalam 12-18 Bulan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Rick Bright, mantan Direktur Biomedis Penelitian dan Pengembangan Otoritas Lanjutan (BARDA) AS, memperingatkan kepada Kongres,  bahwa kemungkinan vaksin Covid-19 tidak akan siap dalam 12 hingga 18 bulan ke depan.

Negara itu akan menghadapi musim dingin paling gelap dalam sejarah modern, kecuali para pemimpin bertindak tegas, katanya kepada sebuah panel kongres.

"Banyak optimisme berputar-putar di sekitar jangka waktu 12 hingga 18 bulan jika semuanya berjalan dengan sempurna. Sayangnya, kami belum pernah melihat semuanya berjalan dengan sempurna," kata Bright kepada anggota subkomite kesehatan DPR, seperti dikutip dari CGTN, Jumat (15/5).

"Saya masih berpikir 12 hingga 18 bulan adalah jadwal yang agresif, dan saya pikir itu sebenarnya akan memakan waktu lebih lama dari itu,” katanya lagi, menyinggung soal penemuan vaksin.

Rick Bright dipecat dari jabatannya sebagai Direktur Biomedis Penelitian dan Pengembangan Otoritas Lanjutan (BARDA), Amerika Serikat (AS) bulan lalu. Ia pun mengajukan keluhan kepada Kantor Penasehat Khusus AS, Selasa (5/5) terkait pemecatannya tersebut yang dinilai tidak layak.

Bright yakin, ia dipecat karena telah mengatakan bahwa kloroquin belum terbukti untuk mengobati Covid-19, sementara pemerintahan Trump sedang mempromosikan obat tersebut.

Bright juga mengatakan kepada anggota parlemen bahwa dia khawatir tentang kecepatan pengembangan vaksin dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi keselamatan, sementara Donald Trump menggembar-gemborkan "Operation Warp Speed," sebuah program pengujian jalur cepat pada 14 calon vaksin.

"Kita harus jujur dengan orang-orang Amerika. Orang Amerika pantas mendapatkan kebenaran. Kebenaran harus didasarkan pada sains," katanya Bright.

"Kita memiliki ilmuwan terhebat di dunia. Mari kita memimpin. Mari kita bicara tanpa takut. Kita masing-masing harus melakukan bagian kita sekarang."

Trump menanggapi Bright sebagai Whistleblower, seorang karyawan yang tidak puas.  Menurut Trump, Bright tidak disukai atau dihormati oleh orang-orang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA