Dalam akun Twitter Haramain Info,
@haramaininfo, pada Kamis (30/4), pihak Masjidil Haram menyatakan surat edaran yang berisi tanggal pembukaan Masjidil Haram untuk publik adalah salah dan tidak berdasar.
"Penangguhan ibadah untuk masyarakat umum masih berlaku," ujar pihak masjid.
"Setiap pembaruan akan dikirim ke platform media sosial kami," lanjut mereka.
Kendati begitu, dalam cuitannya, pihak masjid menyatakan, klarifikasi tersebut bukan untuk pernyataan Presiden Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Sheikh Adul Rahman Al-Sudais.
Melainkan pernyataan Kementerian Haji dan Umrah yang telah dibagikan oleh publik beberapa kali dengan tanggal pembukaan umrah yang palsa.
"Umrah seperti saat ini, tetap ditangguhkan," tegas pihak masjid.
Sebelumnya, muncul sebuah pemberitahuan palsu yang bertuliskan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Di sana tertulis, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan dibuka pada Jumat (1/5).
Dalam pemberitahuan tersebut juga disampaikan, akan ada pengaturan baru terkait dengan pembukaan dua masjid suci tersebut. Di antaranya membawa sajadah sendiri, mengenakan masker, hingga adanya pemasangan alat pengecekan suhu tubuh di pintu masuk.
Dalam pernyataan Sheikh Sudais sendiri, tidak disebutkan kapan dua masjid suci akan buka. Ia hanya mengungkapkan kedua masjid akan kembali normal secepatnya.
"Dalam hal ini kita tidak terburu-buru untuk membuka dua masjid suci karena semua langkah yang diambil adalah untuk kesejahteraan kita," ujar Sheikh Sudais dalam pernyataannya pada Rabu (29/4).
BERITA TERKAIT: