Jika pengguna melakukan hal tersebut, maka sistem di Microsoft World terbaru akan secara otomatis membentuk garis berlekuk yang menunjukkan bahwa kata itu adalah salah secara ejaan.
Perubahan itu pertama kali diperhatikan oleh profesor hukum Universitas Denver, Alan Chen dan dilaporkan oleh outlet teknologi
The Verge.
Sementara itu, dikabarkan
CNN (Selasa, 28/4), pihak Microsoft Word sendiri telah mulai meluncurkan kebijakan tipografi baru itu sejak beberapa waktu belakangan. Hal itu dilakukan secara bertahap di seluruh program Microsoft Word.
Kebiasaan menggunakan dua spasi antar kalimat masih banyak dilakukan oleh banyak orang di dunia. Hal itu salah satunya adalah bentuk peninggalan dari era mesin tik, ketika juru ketik membuat dua kali spasi untuk lebih jelas menentukan akhir kalimat.
Namun di era digital saat ini, sebagian besar font di Microsoft Word telah menyesuaikan lebar karakter sehingga kalimat lebih mudah dibaca tanpa harus membuat spasi ganda antar kata.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: