Kantor media,
San Francisco Chronicle mengungkapkan, berdasarkan hasil autopsi, seorang wanita berusia 57 tahun di Santa Clara adalah korban jiwa pertama dari Covid-19 di AS.
Dari laporan hasil autopsi yang didapatkan oleh media tersebut, dinyatakan bahwa korban meninggal akibat Covid-19 adalah karena pecah jantung.
Sebelumnya, wanita tersebut dilaporkan memiliki gejala mirip flu. Sementara itu, jantungnya terlihat sedikit membesar, padahal ia tidak memiliki penyakit jantung koroner atau gumpalan darah yang memicu serangan jantung.
Dimuat
CGTN, autopsi yang dilakukan oleh Dr Susan Parson menunjukkan, infeksi virus corona baru telah menjalar ke jantung, trakea, paru-paru, dan usus korban. Autopsi yang sudah seleaai pada 7 Februari tersebut tidak ditandatangani sampai 23 April.
"Ada sesuatu yang tidak normal tentang fakta bahwa jantung yang normal normal telah meledak," kata ahli patologi forensik, Dr Judy Melinek. Ia tidak berpartisipasi dalam autopsi tetapi membaca laporan atas permintaan Chronicle.
Melinek mengatakan, jantung normal tidak biasanya pecah.
Sebelumnya, diyakini bahwa kematian pertama negara itu dari Covid-19 terjadi pada 28 Februari di Negara Bagian Washington.
Namun, kematian wanita di Santa Clara menunjukkan bahwa virus corona telah menyebar secara diam-diam di seluruh negara lebih awal dari yang diperkirakan para ahli kesehatan.
BERITA TERKAIT: