Punya Stok Tipis, Taiwan Pakai Aturan Ganjil Genap Pembelian Masker

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 05 Februari 2020, 18:29 WIB
Punya Stok Tipis, Taiwan Pakai Aturan Ganjil Genap Pembelian Masker
Ilustrasi/Net
rmol news logo Wabah Novel Coronavirus (2019-nCoV) telah menimbulkan ketakutan dan kepanikan di masyarakat internasional. Tidak terkecuali di Taiwan yang wilayahnya sangat dekat dengan daratan China di mana wabah tersebut muncul untuk pertama kalinya.

Kepanikan masyarakat akan penyebaran virus ini, membuat gelombang pembelian masker wajah meningkat.

Pasar masker yang belum mempersiapkan fenomena ini tentu membuat stok masker di Taiwan menipis. Mungkin hal yang sama juga terjadi di berbagai wilayah lainnya, termasuk Indonesia.

Namun menariknya, pemerintah Taiwan bergerak cepat untuk mengatasi persoalan ini, yaitu dengan membuat regulasi untuk pembelian masker.

Dijelaskan oleh Wakil Direktur Divisi Informasi Media Taipei Economic and Trade Office (TETO), Kang Chia-chi, pemerintah memberlakukan "ganjil-genap" untuk pembelian masker di Taiwan.

Di mana pembelian masker akan berdasarkan angka akhir dari kartu tanda penduduk (KTP) di Taiwan. Nomor ganjil bisa membeli masker pada Senin, Rabu, dan Jumat. Sedangkan untuk genap bisa membeli masker pada Selasa, Kamis, Sabtu.

"Jadi mereka (warga Taiwan) memberikan dulu KTP-nya baru bisa beli. Nanti KTP-nya dicek," ujar Kang kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Rabu (5/2).

"Pembelian juga maksimal dua masker untuk satu minggu," lanjutnya.

Karena ada pemberlakukan maksimal pembelian, pemerintah juga telah menyediakan basis data siapa saja yang sudah membeli masker.

"Dan data ini terhubung di seluruh apotek yang ada di Taiwan," sambungnya,

Hal ini dilakukan pemerintah untuk menghindari adanya penimbunan barang. Mengingat Taiwan sendiri terbilang aman dari virus dan hanya kepanikan warga yang membuat situasi tampak menakutkan, katanya.

"Kalau kita lihat ke mal, sekarang semuanya sudah pakai masker. Itu karena mereka panik," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA