Via Telepon, Trump Dan Erdogan Bahas Gencatan Senjata Libya Hingga Pengungsi Suriah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 28 Januari 2020, 11:36 WIB
Via Telepon, Trump Dan Erdogan Bahas Gencatan Senjata Libya Hingga Pengungsi Suriah
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan/Net
rmol news logo Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan panggilan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (27/1).

Berdasarkan cuitan dari jurubicara Gedung Putih, Judd Deere, keduanya membahas perkembangan terkibi di Surih dan Libya.

"Kedua pemimpin mendiskusikan perlunya mengurangi intervensi pihak asing dan menjaga gencatan senjata di Libya. Para pemimpin sepakat bahwa kekerasan harus ditarik keluar dihentikan dari Idlib, Suriah," ujar Deere seperti yang dimuat Reuters pada hari ini, Selasa (28/1).

Baru-baru ini, serangan yang dilakukan oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad terhadap pemberontak di Provinsi Idlib, di barat laut Suriah telah menimbulkan persoalan baru.

Pada Senin, ribuan warga Suriah pergi dari negaranya untuk kabur ke perbatasan Turki karena takut dengan berbagai serangan mematikan di negaranya. Masalah pengungsi ini yang kemudian masih membuat Turki kewalahan.

Sementara itu di Libya, komandan militer Khalifa Haftar diketahui telah mengambil alih dan memindahkan pasukannya ke Kota Misrata, Turki bagian utara pada Minggu (26/1). Kota itu merupakan wilayah yang dikuasai oleh pemerintahan yang diakui secara internasional di bawah pimpinan Perdana Menteri Fayez al-Sarraj.

Peningkatan ketegangan di Libya sendiri hanya berselang sepekan setelah Turki yang mendukung al-Sarraj melakukan pertemuan dengan Uni Emirat Arab, Mesir, dan Rusia, yang mendukung Haftar. Pertemuan yang diselenggarakan di Berlin, Jerman, tersebut menyerukan agar dilakukannya gencatan senjata dan embargo senjata ke Libya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA