Pernyataan Esper itu sekaligus membantah klaim sebelumnya yang dibuat oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Klaim tersebut dibuat Trump untuk membenarkan pembunuhan jenderal top Iran, Qassem Soleimani.
"Apa yang dikatakan presiden (Trump) adalah bahwa mungkin ada serangan tambahan terhadap kedutaan. Saya berbagi pandangan itu," kata Esper.
"Presiden tidak mengutip bukti spesifik," sambungnya seperti dimuat
Reuters.
Ketika ditanya soal apakah intelijen memiliki bukti konkret tentang hal itu, dia mengatakan tidak ada.
"Saya tidak melihat satu pun mengenai empat kedutaan," tambahnya.
Diketahui bahwa sejak Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke Baghdad dan menewaskan Soeimani awal Januari lalu, Trump mengklaim bahwa langkah itu diambil karena risiko serangan yang akan segera terjadi terhadap para diplomat Amerika Serikat dan anggota layanan di Irak.
Sementara kubu Demokrat di Kongres mempertanyakan klaim tersebut karena mereka belum diberi penjelasan yang memadai serta terperinci.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: