Hal itu dilakukan menyusul komentar kontroversial yang dilontarkan oleh bintang sepakbola Arsenal, Mesut Ozil di sosial media pekan kemarin yang mengkritik kebijakan negeri tirai bambu terhadap kelompok minoritas muslim Uighur.
Ozil menyebut, orang-orang Uighur adalah pejuang yang menentang penganiayaan. Dia pun mengkritik tindakan keras China dan bungkamnya umat Muslim di dunia atas keadaan tersebut.
"(Di China) Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah-sekolah teologi Islam, madrasah dilarang, cendekiawan agama dibunuh satu per satu. Terlepas dari semua ini, umat Islam tetap diam," kata Ozil di akun sosial medianya. Dia menyuarakan solidaritasnya sesama muslim.
Komentar Ozil itu mengundang mengundang dukungan dari banyak pihak. Namun di sisi lain, kecaman juga datang padanya, terutama dari masyarakat China.
Koran
Global Times China mengatakan di akun Twitternya pada hari Minggu (15/12) bahwa
CCTV mengambil keputusan untuk menghapus jadwal pertandingan Liga Premier Arsenal melawan Manchester City dalam daftar siarnya setelah komentar Ozil membuat penggemar kecewa.
Sebelumnya, seorang juru bicara Arsenal mengatakan bahwa pernyataan Ozil resmi merupakan pandangan pribadi dan tidak mewakili klub.
"Konten yang dia ungkapkan sepenuhnya adalah pendapat pribadi Ozil," begitu keterangan yang dirilis di akun resmi Arsenal di platform Weibo.
"Sebagai klub sepak bola, Arsenal selalu menganut prinsip tidak terlibat dalam politik," tambahnya seperti dimuat
The Guardian.
BERITA TERKAIT: