"Saya berpegang teguh pada aturan 'bukan saya, melainkan orang lain' untuk membentuk pemerintahan yang menangani aspirasi para pria dan wanita muda," tegas Hariri dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa (26/11).
"Saya memiliki harapan dan kepercayaan penuh, setelah mengumumkan keputusan yang jelas dan menentukan ini, bahwa presiden republik, akan segera memanggil konsultasi parlemen yang mengikat (untuk menunjuk perdana menteri baru)," sambungnya, seperti dimuat
Al Jazeera.
Hariri sendiri diketahui mengundurkan diri dari jabatannya bulan lalu dan tunduk pada tekanan rakyat dari gerakan protes jalanan yang menuntut perombakan total dari pemerintah.
Sejak pengunduran dirinya pada 29 Oktober lalu, para pemimpin politik Lebanon yang terpecah belah belum menunjuk perdana menteri baru atau membentuk pemerintahan baru.
Hariri tidak menyebutkan siapa kandidat alternatif yang akan memimpin pemerintahan. Namun dia menyebut bahwa keputusannya itu bertujuan untuk membuka pintu untuk solusi.
BERITA TERKAIT: