Diungkapkan oleh Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, pemerintah telah menyetujui pemberlakuan keadaan darurat dan pemerintah akan mengeluarkan 20 juta euro atau setara dengan Rp 310 miliar (Rp 15.514/euro) untuk mendanai Venesia yang hampir hancur setelah gelombang tinggi, Selasa (12/11).
"Banjir telah memukul jantung negara kita," ujar Conte ketika mengunjungi Venesia menggunakan speed boat untuk melihat kerusakan yang diakibatkan air pasang seperti yang dimuat
Channel News Asia.
Nantinya, warga yang rumahnya terkena dampak banjir tertinggi di Venesia selama 50 tahun terakhir ini akan menerima bantuan pemerintah sebesar 5.000 euro atau Rp 77 juta. Sedangkan untuk toko yang terkena dampak akan menerima hingga 20.000 euro atau Rp 310 juta.
Sementara warga Venesia menderitta dan beberapa museum ditutup, para turis asing berkeliling di Alun-alun St. Mark yang terkenal, berswafoto dengan sepatu bot plastik. Beberapa bahkan terlihat bersenang-senang menyipratkan air banjir.
"Bagi para turis itu luar biasa untuk dilihat. Tetapi bagi orang-orang yang tinggal di sini, itu adalah masalah nyata. Aneh. Turis mengambil gambar tapi kota ini menderita," ujar seorang turis asal Austia, Cornelia Litschauer yang miris dengan tenggelamnya Venesia, kota terapung di Italia.
BERITA TERKAIT: