"Kami tidak akan menerima segala macam percobaan untuk menarik referendum," ujar Johnson seperti yang dilansir oleh Al Jazeera, Selasa (3/9).
Johnson menegaskan, ia percaya Inggris akan mendapat kesepakatan pada pertemuan Dewan Eropa bulan Oktober mendatang.
Pernyataan Johnson merupakan respons terhadap pemberontak di partainya yang tidak menyetujui Brexit tanpa kesepakatan. Mantan Menteri Kehakiman, David Gauke adalah salah satu dari 22 anggota Partai Konservatif yang menentang Johnson.
"Kepentingan nasional harus didahulukan. Meninggalkan Uni Eropa tanpa kesepakatan pada 31 Oktober akan merusak kemakmuran, keamanan, dan risiko integritas Inggris," tulis Gauke dalam kolom surat kabar The Times, Selasa (3/9).
"Hari ini saya akan memilih melawan partai saya untuk pertama kali selama lebih dari 14 tahun sebagai anggota parlemen," demikian kutipan tulisan Gauke.
Selain itu, tindakan Johnson yang membuat kesepakatan dengan Partai Persatuan Demokrat dan menelan biaya 1,2 miliar dolar AS untuk dana tambahan Irlandia Utara juga mendapat kritikan. Dengan banyaknya pemberontak di kubunya, akan sulit bagi Johnson untuk terus melanjutkan pemerintahan. Bahkan akan sulit bagi Johnson untuk memenangi pemilihan umum yang akan datang, yang diperkirakan pada 14 Oktober.
BERITA TERKAIT: