"(Amerika Serikat) menggunakan perilaku kekanak-kanakan. Mereka mengklaim setiap hari 'Kami ingin berbicara, tanpa prasyarat' dan kemudian mereka memberikan sanksi kepada menteri luar negeri," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Kamis (1/8).
Dalam pidato yang sama, Rouhani juga menuduh Amerika Serikat takut terhadap Zarif, yang baru-baru ini memberikan serangkaian wawancara luas kepada media asing di New York.
Dalam salah satu wawancaranya, Zarif membalas seruan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk negosiasi nuklir baru yang mencakup program rudal balistik Iran.
Dia juga Amerika Serikat membawa Timur Tengah ke jurang "ledakan" dengan menjual senjata kepada sekutu di Teluk.
"Mereka takut dengan wawancara menteri luar negeri kami," kata Rouhani.
"Sangat jelas bahwa fondasi Gedung Putih telah diguncang oleh kata-kata dan logika dari individu yang berpengetahuan, berbakti, dan diplomatik," jelasnya.
"Musuh kita sangat tidak berdaya sehingga mereka kehilangan kemampuan untuk bertindak dan berpikir dengan bijak," tambah Rouhani, seperti dimuat
Al Jazeera.
Sanksi terbaru Amerika Serikat diberlakukan pada Rabu (31/7) yang menargetkan Zarif.
Sanksi itu dijatuhkan karena Amerika Serikat menilai Zarif bertindak atas nama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang juga terjerat sanksi Amerika Serikat baru-baru ini.
BERITA TERKAIT: