Kapal perang yang dikirim ke Selat Taiwan itu diidentifikasi sebagai Antietam.
"Transit (kapal) melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata jurubicara Armada Ketujuh Angkatan Laut Amerika Serikat, Komandan Clay Doss dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
Channel News Asia (Kamis, 25/7).
"Angkatan Laut Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional," tambahnya.
Taiwan adalah salah satu dari sejumlah titik nyala dalam hubungan Amerika Serikat-China, selain perang dagang dan sengketa Laut Cina Selatan, di mana Amerika Serikat juga melakukan patroli kebebasan navigasi.
China sebelumnya telah memperingatkan bahwa negara itu siap berperang jika ada langkah apapun yang mengarah ke kemerdekaan Taiwan. China menuduh Amerika Serikat merusak stabilitas global dan mengecam penjualan senjata ke pulau yang diperintah sendiri.