Demikian disampaikan oleh Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang kepada awak media, seperti dilansir dari Reuters, Senin (22/4).
Shuang menyebutkan, hubungan dan kerja sama negaranya dengan Iran berada di atas aturan hukum yang berlaku.
Seperti diketahui, AS memberlakukan sanksi internasional, dan sejak November 2018 telah mengembargo minyak Iran sebagai akibat dari pengembangan program nuklir yang dilakukan oleh Teheran.
Bahkan, Washington dikabarkan segera mendesak negara-negara yang masih mengimpor minyak dari Iran untuk segera menghentikan kerja sama itu atau akan mendapat sanksi dari AS.
Sementara, China merupakan importir utama minyak Iran dan salah satu dari deapan pembeli minyak Iran yang masih diberi kelonggaran oleh Amerika Serikat.
China adalah importir utama minyak Iran dan merupakan salah satu dari delapan pembeli yang diberikan pengabaian oleh Amerika Serikat untuk terus membeli minyak Iran.
BERITA TERKAIT: