Tercatat ada lebih dari 155 juta orang memenuhi syarat untuk memilih dalam pemilu fase kedua yang mencakup 97 daerah pemilihan di 13 negara bagian.
Pemungutan suara dimulai di bagian-bagian Kashmir di tengah seruan boikot oleh para pemimpin separatis menilai bahwa pemilu tidak sah di bawah pendudukan militer.
Perdana Menteri Narendra Modi diketahui kerap mengangkat masalah Kashmir sebagai salah satu masalah utama dalam kampanyenya. Dia juga kerap mengangkat ancaman Pakistan sebagai masalah utama, terutama setelah pemboman bunuh diri Februari lalu yang menewaskan 40 tentara. Pemboman itu membawa saingan nuklir India dan Pakistan mendekati jurang perang.
Fase pertama pemilu kemarin menunjukkan rendahnya jumlah pemilih di wilayah yang disengketakan.
"Tidak ada minat atau antusiasme tentang pemilihan di Kashmir. Hari itu berarti kita dikurung. Ada begitu banyak kehadiran militer di mana-mana sehingga orang takut untuk pergi, tidak memikirkan untuk memberikan suaranya," kata seorang pengusaha di kota Srinagar di kawasan itu, Waseem Ahmad, seperti dimuat
Al Jazeera.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah melihat situasi berubah dari buruk menjadi lebih buruk. Kita telah kehilangan kepercayaan dalam pemilihan. Tidak mungkin mereka mengubah situasi kita sampai sekarang," tambahnya.
Pemilu di India diketahui dimulai minggu lalu dan dibagi ke dalam beberapa fase. Pemilu akan berakhir bulan depan.
BERITA TERKAIT: