Seperti diberitakan surat kabar Turki,
Sabah, Erdogan menilai komisi pemilihan umum Turki harus membatalkan hasil pemilihan di Istanbul karena banyaknya kejanggalan, termasuk penunjukan petugas di tempat pemungutan suara.
Erdogan menilai, petugas di tempat pemungutan suara seharusnya diangkat dari pegawai negeri di wilayah tersebut. Namun, hal itu tidak dilakukan, termasuk di Istanbul.
"Rekan-rekan kami menegaskan hal itu. Tentu saja, itu akan menimbulkan keraguan. Jika mereka melihat secara jujur, tentu akan membatalkan hasil pemilihan," kata Erdogan seperti dikutip dari
Sputnik Arabic, Rabu (10/4).
Di Istanbul, hasil perhitungan suara menunjukkan kekalahan partai penguasa, AKP, dari PartaI Rakyat Republik (CHP). Hasil ini mengakhiri kekuasaan selama 25 tahun partai Erdogan, dan partai Islam lainnya, atas Istanbul.
Sebelumnya, pejabat di AKP menyebut pihaknya mendesak komisi pemilihan untuk menggelar pemungutan suara ulang di Istanbul.
BERITA TERKAIT: