Â
Hal itu muncul setelah May menggelar pembicaraan menit terakhir dengan Kanselir Jerman Angela Merkel (Selasa, 9/4) di Berlin sebelum kemudian bertolak ke Paris untuk bertemu dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Â
May meminta Merkel dan Macron untuk mengizinkan Inggris kembali menunda Brexit untuk kedua kalinya.
Â
May mengatakan bahwa dia khawatir Brexit mungkin tidak akan pernah terjadi ketika dia berjuang untuk mendapatkan kesepakatan Brexit yang diratifikasi oleh parlemen yang terpecah.
Â
Setelah janjinya untuk mengundurkan diri gagal mencapai kesepakatan pekan lalau, May diketahui memulai pembicaraan krisis dengan Partai Buruh oposisi dengan harapan bisa memecahkan kebuntuan domestik menjelang tenggat waktu 12 April.
Â
"Para pemimpin sepakat tentang pentingnya memastikan penarikan Inggris secara teratur dari Uni Eropa," begitu keterangan yan dirilis kantor May seperti dimuat
Reuters.
Â
Di sisi lain, Kepala perunding Uni Eropa Brexit Michel Barnier mengatakan blok itu siap untuk memberikan penundaan, tetapi harus ada tujuan yang jelas.
Â
"Setiap perpanjangan harus melayani tujuan. Panjangnya harus proporsional dengan tujuan. Tujuan kami adalah penarikan yang tertib," ungkapnya.
BERITA TERKAIT: