Diharapkan kerja sama itu terwujud dalam Indonesia-US-Japan LNG Workshop yang digelar pemerintah Indonesia bersama Kedutaan Jepang dan Kedutaan AS di Hotel Pullman Thamrin, Selasa (5/3) ini,
"Forum ini sangat berguna untuk melihat potensi LNG di Indonesia, apakah masih ada kelebihan kapasitas untuk diekspor," ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto.
Wakil Duta Besar Jepang Keichii Ono menjelaskan, dengan kapasitas ekspor LNG mencapai 30 miliar kaki kubik, AS dapat berkontribusi untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia yang tengah kelebihan pasokan LNG.
"Saya yakin kami akan menemukan kesempatan untuk kerja sama trilateral yang memanfaatkan keahlian dari masing-masing negara pada area ini melalui diskusi hari ini," terang Ono.
Lanjut Ono, Indonesia merupakan negara dengan lima besar importir gas terbesar bagi negaranya, bahkan sejak tahun 1970-an Indonesia telah membantu Jepang dalam mengatasi krisis minyak.
Oleh karenanya, kata dia, pihaknya siap membantu Indonesia untuk mengatasi kelebihan pasokan tersebut dengan bantuan program pelatihan pengembangan kapasitas.
"Jepang berkomitmen untuk bekerja bersama-sama Indonesia untuk menangani tantangan baru ini," ujar Ono.
Selain itu, Wakil Duta Besar AS Heather Variava mengatakan, konferensi ini telah membantu mempertemukan ketiga negara untuk mengembangkan pasar LNG.
"Kami melihat kesempatan untuk ketiga negara di sektor ini (LNG) dalam memenuhi peningkatan permintaan di Asia Pasifik," tegas Variava.
BERITA TERKAIT: