Kapal Pesiar Penghubung Qatar, Oman Dan Kuwait Segera Berlayar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 26 Desember 2018, 19:58 WIB
rmol news logo Qatar akan mengoperasikan kapal pesiar yang menghubungkan ibukotanya, Doha ke Oman dan Kuwait.

Pelayaran pertama kapal pesiar ini diperkirakan akan dilakukan pada Januari 2019 mendataang.

Kapal pesiar sepanjang 145 meter itu diberi nama "Grand Ferry". Ini adalah kapal pesiar pertama dari jenisnya yang akan beroperasi di Teluk. Kapal ini diperkirakan dapat mengangkut hingga 870 penumpang dan 670 kendaraan.

"Kami ingin berkontribusi untuk memperkuat hubungan antara kedua negara dengan mengangkut lebih banyak orang. Itu belum pernah digunakan di Teluk sebelumnya, dan ini adalah yang pertama untuk kawasan itu," kata pemilik kapal pesiar itu, Faisal al-Sulaiti, seperti dimuat Al Jazeera (Rabu, 26/12).

Al-Sulaiti percaya Qatar mengisi celah di pasar saat ini.

"Ada permintaan besar untuk layanan semacam ini," sambungnya.

Rencana pelayaran itu dilakukan di tengah ketegangan diplomatik setelah kuartet, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar pada 5 Juni 2017 lalu.

Keempat negara itu menuduh Qatar sebagai negara yang mendukung terorisme dan mengganggu kestabilan kawasan. Tuduhan itu secara konsisten ditolak oleh Doha.

Keempat negara itu kemudian menutup wilayah udara untuk pesawat Qatar dan menutup satu-satunya perbatasan darat Qatar. Hal tersebut memaksa penduduknya untuk menemukan rute alternatif ke dan dari negara itu.

"Setelah blokade, warga dilarang mengemudi melalui perbatasan ke negara-negara tetangga," kata al-Sulaiti.

"Kami memberi orang-orang fleksibilitas untuk pergi dengan mobil mereka sendiri. Mereka dapat turun di Oman atau Kuwait, dan mereka dapat berkeliling," tambahnya.

Durasi perjalanan oleh Grand Ferry dari Qatar ke Oman akan memakan waktu antara 20 hingga 25 jam, dan waktu yang sama untuk kembali ke Doha.

Layanan pertama akan ditawarkan ke Oman dan kemudian Kuwait, namun layanan dapat diperluas ke Iran jika ada cukup permintaan.

Grand Ferry sendiri merupakan kapal pesiar buatan Perancis memiliki tinggi 10 dek dan memiliki lebih dari 270 kabin. Kapal pesiar ini menawarkan berbagai fasilitas, termasuk dek penerbangan untuk helikopter.

"Kami memiliki kantor yang layak di dalam, ruang rapat, salon, kafe, hiburan, dan ruang anak-anak," kata Kapten Moutsatsos.

"Kapal juga memiliki klinik, bersama dengan tim medis yang kompeten untuk merawat penumpang," tambahnya. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA