Pemerintah Taiwan menilai, propaganda berita palsu itu dilakukan oleh China.
"Kami menerima perang propaganda yang berasal dari China selama bertahun-tahun, tetapi ini mengambil bentuk yang sangat berbeda," kata Menteri Luar Negeri Joseph Wu pada Kamis (22/11).
"Itu datang bukan dari surat kabar atau mesin propaganda mereka tetapi melalui media sosial kami, grup obrolan online, Facebook, akun zombie yang dibentuk, di suatu tempat, oleh pemerintah China," sambung Wu yang berasal dari Partai Progresif Demokratis (DPP) yang berkuasa.
Pemerintah Taiwan menilai, berita palsu yang disebarkan melalui media sosial, bertujuan untuk membuat pemilih Taiwan menjauh dari partai Presiden Tsai Ing-wen dan mendukung kandidat yang lebih bersimpati kepada Beijing menjelang pemilihan..
Taiwan akan menggelar pemilihan pada Sabtu pekan ini untuk memilih walikota dan sejumlah jabatan lainnya dalam pemilu jangka menengah yang akan mencerminkan popularitas partai berkuasa DPP di mana Presiden Tsai bernaung.
[mel]
BERITA TERKAIT: