Kuril yang merupakan sekelompok pulau yang
terletak antara Rusia dan Jepang diklaim oleh kedua belah pihak. Baik
Jepang maupun Rusia sama-sama enggan melepaskan kepulauan tersebut.
"Dapatkah
Anda mengatakan bahwa ini berarti kembalinya secara otomatis beberapa
wilayah? Tentu saja tidak," jelas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov
seperti dimuat
Channel News Asia (Minggu, 18/11).
Sengketa
atas rantai Kuril kembali ke akhir Perang Dunia II, ketika aneksasi
kepulauan itu dilakukan oleh Uni Soviet dan dipastikan dalam perjanjian
damai antara kekuatan yang menang dan diterima oleh Jepang.
Meski
begitu, Jepang mengklaim bahwa beberapa pulau, yang disebut sebagai
Wilayah Utara, tidak tercakup dalam perjanjian dan harus diserahkan
kembali kepada Jepang.
Sengketa ini telah berdiri di jalan
perjanjian perdamaian antara kedua negara yang secara resmi mengakhiri
permusuhan Perang Dunia II.
Bulan September lalu, Presiden Rusia
Vladimir Putin menyarankan agar kedua negara menandatangani perjanjian
damai tahun ini tanpa prasyarat. Tetapi Jepang mengatakan bahwa
perselisihan teritorial harus diselesaikan terlebih dahulu.
Pekan
lalu, Putin dan pemimpin Jepang Shinzo Abe setuju di Singapura untuk
mempercepat pembicaraan tentang empat pulau yang disengketakan.
Deklarasi
bersama tahun 1956 menyebutkan hanya dua pulauyang dianeksasi. Namun
kemudian dibatalkan oleh Uni Soviet pada tahun 1960 setelah Jepang
menandatangani perjanjian kerja sama dengan Amerika Serikat selama
Perang Dingin.
[mel]
BERITA TERKAIT: