Pertemuan APEC Buntu Karena Perang Dagang AS Dan China, Seluruh Dunia Resah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Senin, 19 November 2018, 07:31 WIB
Pertemuan APEC Buntu Karena Perang Dagang AS Dan China, Seluruh Dunia Resah
Perdana Menteri PNG Peter O'Neill diapit Perdana Menteri China Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Sinzo Abe/NYT
rmol news logo Pertemuan Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Papua New Guinea yang ditutup Minggu petang (18/11) gagal menghasilkan komunike bersama. Pertemuan diakhiri dengan pernyataan PNG yang menjadi ketua sidang.

Menurut Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, seperti dikutip dari Washington Post, jalan buntu pertemuan APEC ini akibat dari perbedaan pendapat di antara sejumlah negara, terutama Amerika Serikat dan Republik Rakyat China yang sejak beberapa waktu belakangan ini terlibat dalam perang dagang terkait bea masuk barang.

Perdana Menteri PNG, Peter O’Neill, memastikan bahwa pertemuan APEC tidak menghasilkan pernyataan bersama. PNG yang menjadi pimpinan sidang hanya menerbitkan summary dari pertemuan.

“Seluruh dunia resah,” katanya seperti dikutip New York Times.

“Anda tahu, ada dua raksasa di ruangan ini,” katanya lagi seperti dikutip CNBC.

Dalam draft komunike yang gagal disetujui itu, yang diperoleh Associated Press, terlihat keinginan AS untuk menggunakan kata-kata yang cukup keras mengecam praktik perdagangan tidak fair yang dilakukan China.

Sementara pihak China mengecam AS yang disebutkan menerapkan proteksionisme dan praktik unitelarisme, khususnya terkait pajak yang cukup tinggi bagi barang-barang China.

Menurut New York Times, saling serang terjadi di hari Sabtu (17/11), ketika Perdana Menteri China XI Jinping dan Wakil Presiden AS Mike Pence menyampaikan pidato resmi di pertemuan itu.

Pence mengatakan, negara-negara yang bergabung dalam Belt and Road Initiative mendapatkan masalah dari jebakan utang China.

Sementara menurut Xi, negaranya menawarkan peluang pembangunan bersama. [dem]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA