Dalam sebuah laporan yang mengutip sumber-sumber pemerintah pada Minggu (14 Oktober),
Japan Times mengatakan inisiatif itu bertujuan untuk membantu Jepang mencapai tujuannya 60 juta pengunjung asing per tahun pada 2030.
Sistem online tersebut kabarnya untuk pertama-tama akan tersedia bagi wisatawan China untuk aplikasi visa single-entry.
Mengutip Kementerian Luar Negeri Jepang, laporan itu mengatakan visa turis untuk pengunjung China menyumbang hampir 60 persen dari semua visa yang dikeluarkan pada tahun 2017.
Sistem elektronik juga dimaksudkan untuk menyederhanakan proses aplikasi visa, mengurangi beban kerja di misi diplomatik dan memperketat kontrol imigrasi menjelang Olimpiade Tokyo 2020.
Selain itu, pemerintah Jepang juga dilaporkan berencana menambah jenis visa lain ke sistem baru.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: