Hal itu dikonfirmasi oleh badan pengaduan kepolisian Denmark (Rabu, 26/9). Kejadian itu terjadi saat wanita berniqab itu memprotes larangan Denmark atas penggunaan cadar 1 Agustus lalu.
Waktu itu adalah hari pertama dimana larangan nasional Denmark terhadap cadar wajah mulai berlaku.
Di tengah aksi tersebut, seorang fotografer Reuters berhasil mengabadikan foto di mana seorang pengunjuk rasa yang mengenakan niqab atau cadar berpelukan dengan seorang polisi wanita yang bertugas.
Foto itu membuat geram Partai Liberal anti-imigrasi dan sejumlah pihak lainnya yang mengajukan keluhan ke polisi.
"Foto itu membuat polisi menjadi aktor yang tidak disengaja dalam perdebatan politik yang sangat sensitif yang seharusnya tidak mereka ikuti," kata anggota parlemen Partai Liberal Marcus Knuth, yang termasuk di antara para pengadu, seperti dimuat
Russia Today.
Para pengadu mengatakan bahwa peran polisi adalah untuk memberlakukan hukum, dan bukan memeluk orang yang menentangnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: