Menlu Spanyol Klaim Trump Sarankan Bangun Tembok Di Sahara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 21 September 2018, 08:44 WIB
Menlu Spanyol Klaim Trump Sarankan Bangun Tembok Di Sahara
Trump/Net
rmol news logo Menteri Luar Negeri Spanyol Josep Borrell mengklaim bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyarankan Spanyol agar membangun tembok di seberang gurun Sahara untuk menangani masalah migrasi dari Afrika.

Hal itu disampaikan Borrell dalam pidato saat makan siang di Club Siglo XXI di Madrid pekan ini. Acara tersebut berkaitan dengan pembahasan soal meningkatnya tingkat migrasi dari Afrika yang datang ke Spanyol untuk mencari pekerjaan dalam dua dekade mendatang.

Dia tidak secara spesifik mengatakan di mana dan kapan Trump menyampaikan saran tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa Trump menyarankan itu baru-baru ini.

"Anda perlu membangun tembok di sekitar Sahara," kata Trump, menurut Borrell.

Namun tidak lama setelah komentar tersebut, Gedung Putih membantahnya.

"Meskipun kami dapat mengkonfirmasi bahwa Presiden telah membahas tantangan migrasi dengan lawan bicara Spanyol, kami tidak memiliki catatan komentar khusus ini," kata seorang pejabat Gedung Putih senior kepada CNN.

Untuk diketahui, gurun Sahara memanjang hampir 3.000 mil melintasi benua Afrika dan melintasi sejumlah negara, yakni Maroko, Tunisia, Libya, Mali, Mauritania, Mesir, Aljazair, Chad dan Niger. Spanyol bukan salah satu dari mereka, jadi tembok mana pun harus dibangun sepenuhnya di atas tanah negara lain.

Meski begitu, Spanyol memiliki dua wilayah kecil yang merupakan daerah kantong di Afrika Utara yang berbatasan dengan Maroko, Ceuta dan Melilla. Mereka adalah satu-satunya perbatasan darat Eropa dengan Afrika.

Daerah kantong itu, yang terletak di pantai Mediterania, telah lama menjadi titik transit yang populer bagi para migran Afrika sub-Sahara. Bulan lalu, beberapa ratus migran menyerbu pagar perbatasan untuk memasuki Ceuta dan menyebabkan lebih dari 150 orang terluka. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA