Politisi sayap kanan tersebut mengambil keputusan itu menyusul protes besar-besaran yang terjadi di Pakistan di mana ribuan orang turun ke jalan mengecam kompetisi itu.
Selain protes, dia pun mendapat ancaman pembunuhan atas kompetisi yang dia gelar.
Gerrt sendiri merupakan tokoh yang dikenal dengan pidato-pidatonya yang kontroversial dan protes terhadap imigrasi dan Islam.
Pasca adanya gelombang protes, dia mengatakan bahwa dia membatalkan kompetisi itu karena tidak ingin orang lain terancam oleh kompetisi tersebut.
"Untuk menghindari risiko korban kekerasan Islam, saya memutuskan untuk tidak membiarkan kontes kartun berlangsung," katanya dalam pernyataan tertulis (Kamis, 30/8) seperti dimuat
Al Jazeera.
Kompetisi itu semula dijadwalkan akan menghadapi tenggat waktu November mendatang. Namun urung dilakukan karena protes di Pakistan dan adanya ancaman pembunuhan pekan ini.
Ancaman itu dilontarkan seorang pria berusia 26 tahun dan dilaporkan seorang warga Pakistan. Dia ditangkap di Den Haag awal pekan ini.
[mel]
BERITA TERKAIT: