Laporan itu mengatakan bahwa pemboman yang dilakukan oleh koalisi pimpinan Arab Saudi tersebut telah menyebabkan jatuhan banyak korban sipil di Yaman. Hal itu meningkatkan kekhawatiran tentang misi koalisi di Yaman.
Namun koalisi pimpinan Saudi menolak laporan tersebut.
"Laporan itu memiliki beberapa kesalahan metodologis dan salah mengartikan fakta-fakta konflik, mengabaikan alasan sebenarnya untuk konflik yang merupakan kudeta dari milisi Houthi yang didukung Iran terhadap pemerintah yang sah di Yaman," kata sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita negara Saudi, SPA.
Namun laporan PBB juga menyebut bahwa Houthi juga pihak yang bersalah atas kejahatan perang. Houthi disebut telah membatasi akses untuk bantuan kemanusiaan dan mendisiplinkan tentara anak.
Diketahui bahwa Houthi, yang menguasai ibukota dan sebagian besar wilayah barat Yaman secara teratur menembakkan rudal ke Arab Saudi selatan dan kadang-kadang membidik sasaran bernilai lebih tinggi, seperti ibukota Riyadh atau fasilitas perusahaan minyak negara Aramco.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: