Dia adalah Reality Winner, berusia 26 tahun. Dia adalah mantan penerjemah Angkatan Udara dan bekerja sebagai kontraktor di kantor National Security Agency (NSA) di Augusta, Georgia.
Semasa bekerja, dia mencetak laporan rahasia dan membawanya ketika berhenti bekerja.
Dia mengakui kepada FBI bahwa dia mengirimkan dokumen ke outlet berita online.
Di pengadilan yang digelar pada Kamis (23/8), dia meminta maaf dan mengakui apa yang telah dilakukannya.
"Saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya atas tindakan saya," katanya kepada hakim.
"Tindakan saya adalah pengkhianatan yang kejam terhadap kepercayaan bangsa saya pada saya," sambungnya seperti dimuat
Al Jazeera.
Departemen Kehakiman mengumumkan penangkapan Winner pada Juni 2017 pada hari yang sama The Intercept melaporkan dokumen rahasia NSA.
[mel]
BERITA TERKAIT: