PM Baru Pakistan Ajak Warga Berhemat Demi Kurangi Utang Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 20 Agustus 2018, 10:59 WIB
PM Baru Pakistan Ajak Warga Berhemat Demi Kurangi Utang Negara
PM Pakistan/Reuters
rmol news logo Perdana Menteri Pakistan yang baru Imran Khan menyerukan kepada orang kaya Pakistan untuk mulai membayar pajak. Pasalnya, Pakistan akan memulai upaya penghematan untuk mengurangi utang.

Dia memulai upaya penghematan dengan menjual armada mobil anti pelurunya.

Dalam pidato pertamanya kepada negara sebagai perdana menteri, Khan menetapkan visinya untuk "Pakistan Baru" dan berbicara panjang lebar tentang perlunya membentuk kembali negara dengan memperkenalkan sistem kesejahteraan Islam, mengurangi kemiskinan dan memangkas tingkat utang yang tinggi.

"Kami telah membentuk kebiasaan buruk hidup dengan pinjaman dan bantuan dari negara lain," kata Khan, berbicara di bawah potret pahlawannya dan pendiri Pakistan Muhammad Ali Jinnah seperti dimuat Reuters.

“Tidak ada negara yang bisa sejahtera seperti ini. Sebuah negara harus berdiri sendiri," tambahnya.

Khan yang saat ini berusia 65 tahun diketahui adalah mantan legenda kriket Pakistan. Dia mengambil sumpah sebagai perdana menteri yang baru setelah partainya menyapu kekuasaan dalam pemilihan bulan lalu.

Sebagai seorang penghasil gaya hidup, daya tarik Khan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir di belakang dorongan anti-korupsi, yang telah bergaung dengan pemilih muda dan kelas menengah yang berkembang Pakistan.

Namun Khan telah mewarisi sejumlah masalah sebagai perdana menteri baik di dalam maupun di luar negeri, termasuk krisis mata uang yang merebak dan hubungan yang berantakan dengan sekutu bersejarah Pakistan, Amerika Serikat.

Khan tidak menjelaskan rencana kebijakan untuk mengatasi kesengsaraan mata uang yang diperkirakan analis akan memaksa Pakistan untuk mencari bailout Dana Moneter Internasional (IMF) yang lain. Sebaliknya, Khan fokus pada utang dan mengatakan mantan gubernur bank sentral Ishrat Husain akan memimpin tugas-kekuatan untuk mendorong penghematan. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA