Suasana terasa hangat usai berlangsungnya salat Id di Gedung KBRI, Jumat (15/6) waktu setempat, seperti disampaikan Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana, dalam keterangan pers yang dikirimkannya.
Bertindak selaku imam adalah Mursakin yang sehari-hari menjabat Kepala Sekolah Indonesia Moskow. Sedangkan khatib adalah mahasiswa Indonesia di Rusia, Rifki Zulkarnain.
Sebagian besar yang hadir adalah mahasiswa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi Rusia. Salah satunya Ahmad Ilham Danial yang menempuh program S3 di Kazan, Republik Tatarstan. Ia rela berkereta api sekitar 12 jam untuk berlebaran di ibu kota Rusia.
Tampak juga beberapa tenaga kerja Indonesia yang umumnya dari kalangan professional dan diaspora Indonesia yang jumlahnya semakin meningkat.
Menurut Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Belarus, M. Wahid Supriyadi, ada lebih dari 1000 orang Indonesia yang saat ini tinggal di Rusia.
Setelah salat Idul Fitri, para WNI menghadiri acara open house di Wisma Indonesia. Tidak hanya umat muslim yang hadir, tetapi juga masyarakat Indonesia non muslim dan sejumlah warga Rusia yang memenuhi Wisma.
Sebut saja Elly, seorang warga Inggris yang sedang berada di Moskow dan pernah mengikuti Darmasiswa di Yogyakarta. Elly yang mengaku sudah empat tahun bermain gamelan di Inggris, ikut berlatih gamelan dengan teman-teman Rusia penggemar gamelan di Gedung KBRI Moskow.
Acara lebih meriah dengan hadirnya para WNI yang kebetulan sedang berada di Rusia untuk tujuan wisata atau dalam rangka menonton Piala Dunia 2018, termasuk para wartawan yang meliput Piala Dunia. Di antara mereka tampak Muhammad Raffa Yasin (12 tahun) yang mewakili Indonesia pada acara International Children’s Social Programme “Football for Friendshipâ€.
“Saya menyambut gembira dengan semakin meningkatnya jumlah WNI yang tinggal dan berkunjung ke Rusia. Bahkan tahun lalu sekitar 20 ribu WNI telah berkunjung ke Rusia sebagai wisatawan. Sebaliknya, lebih dari 110 ribu wisatawan asal Rusia telah berkunjung ke Indonesia tahun lalu, atau meningkat 37 persen, dan ini yang tertinggi di dunia. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan hubungan Indonesia dengan Rusia di tingkat people to people,†kata Dubes Wahid dalam sambutannya.
Sebelumnya, di hari terakhir bulan Ramadhan atau sehari sebelum Idul Fitri, Dubes Wahid menghadiri iftar yang diselenggarakan oleh International Association of Islamic Business (IAIB) Rusia, di Memorial Mosque on Poklonnaya Hill, Moskow, yang dihadiri sekitar 1000 orang umat Muslim Moskow dan sekitarnya.
Dalam sambutannya Dubes Wahid mengajak IAIB untuk bekerja sama dengan KBRI Moskow menyelenggarakan Indonesia-Russia Business Forum bersamaan dengan diselenggarakannya Kazan Summit awal Mei tahun depan. Acara yang khusus ditujukan bagi pengusana Muslim sedunia tersebut diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung bagi hubungan Business to Business antara pengusaha Muslim kedua negara.
Kazan adalah ibu kota Tatarstan, salah satu subyek federal Federasi Rusia termaju di Rusia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Saat ini terdapat sekitar 25 juta orang umat Islam di Rusia, sekitar 14 persen dari total penduduknya, atau yang terbesar di Eropa.
Menurut Ketua Dewan Mufti Rusia, Ravil Gaynutdin, saat ini terdapat sekitar 8500 masjid di seluruh Rusia, dan setiap tahun tumbuh sekitar 40-50 masjid baru.
Besok, tanggal 17 Juni, Ketua Dewan Mufti mengundang Dubes Wahid untuk meresmikan masjid baru di Solnechnogorsk, salah satu kota satelit berjarak sekitar 75 km dari kota Moskow.
[ald]
BERITA TERKAIT: