Dalam pertemuan peresmian Jerantut Barisan Nasional, keÂmarin, Najib menyebut, sebelumnya pria yang akrab disapa Doktor Mitu mengutuk dan menghina Anwar Ibrahim.
"Kini dia berdiri bersama AnÂwar Ibrahim dan mendukung pria itu. Jelas sekali dia tidak memiliki pendirian teguh," sindir Najib.
Najib menyebut Mahathir merupakan "aktor kawakan yang bisa memainkan banyak peran."
"Dia bisa menjadi orang yang mencaci maki Anwar Ibrahim. Kini dia ingin berperan menjadi pemimpin untuk rakyat miskin," lanjut Najib.
Sebelumnya, Mahathir, yang merupakan bekas PM MalayÂsia, mengejek Anwar Ibrahim, yang tersangkut kasus sodomi beberapa kali.
"Jika kalian ingat, dia (MaÂhathir) menggunakan kata-kata yang bahkan saya tidak sanggup ulang. Tidak pantas," ujarnya.
"Kini dia dengan santai berbiÂcara, menjenguk Anwar Ibrahim di penjara bahkan rela memberiÂkan posisinya kepada pria yang dulu dia hina," imbuhnya.
Berubah-ubahnya sikap MaÂhathir ini, menurut Najib, tidak pantas menjadi pimpinan negara.
"Dalam memimpin kita perlu punya sikap. Dengan sikapnya yang gampang berubah, MaÂhathir jelas tidak punya prinsip politik," klaim Najib.
Najib juga menuduh Mahathir dipakai Partai Islam se-Malaysia untuk memecah belah suara pemilih di negeri jiran itu.
"Jangan sampai kita terpecah belah. Tetap dukung Barisan NaÂsional demi negara yang stabil," ajak Najib.
Sebelumnya, Mahathir memÂperingatkan, pemilihan umum yang akan digelar bulan depan akan menjadi yang "paling koÂtor" dalam sejarah negeri itu. MaÂhathir menyebut Najib monster yang akan berbuat curang untuk meraih kemenangan. Meski deÂmikian, Mahathir yakin oposisi masih memiliki kesempatan.
"Sepanjang sejarah Malaysia kami tidak pernah mengalami manipulasi seperti ini," kata Mahathir dalam wawancaranya dengan kantor berita
AFP. "Tentu saja dulu ada ketidakpuasan opoÂsisi, tetapi saat ini manipulasi itu begitu nyata yang bahkan memÂbuat anggota partai berkuasa tak senang," tambah politisi berusia 92 tahun itu. ***
BERITA TERKAIT: