Dia adalah Alexandre Bissonnette. Pria tersebut mengaku bersalah bulan lalu atas enam dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan sekarang menghadapi 150 tahun penjara atas serangan di mana enam orang tewas dan 19 orang lainnya terluka.
Dalam rekaman video interogasi polisi yang ditunjukkan selama sidang dengar pendapat pekan ini, Bissonnette mengatakan bahwa dia semakin merasa khawatir dengan ancaman terorisme.
Tetapi mantan mahasiswa ilmu sosial itu mengatakan motivasi terakhir untuk serangannya adalah tanggapan Trudeau terhadap larangan perjalanan yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donaldr Trump.
"Bagi mereka yang melarikan diri dari penganiayaan, teror & perang, orang Kanada akan menyambut Anda, terlepas dari iman Anda. Keragaman adalah kekuatan kami #WelcomeToCanada," tulis Trudeau di akun Twitternya pada 29 Januari 2017.
Bissonnette kemudian merasa semakin yakin keluarganya akan terancam jika lebih banyak pengungsi datang ke Kanada.
"Saya, seperti, yakin bahwa mereka akan datang dan membunuh orang tua saya juga, dan keluarga saya," katanya seperti dimuat
The Guardian.
[mel]
BERITA TERKAIT: