Begitu disampaikan oleh Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk dalam cuitan di akun Twitter resminya (Kamis, 22/3).
Dia menambahkan bahwa Dewan Eropa setuju bahwa tidak ada penjelasan yang masuk akal dalam serangan agen saraf itu.
Pernyataan itu disampaikan Tusk tak lama setelah pertemuan pemimpin-pemimpin negara Eropa di Brussel. Dalam pertemuan itu, seperti dimuat
BBC, Perdana Menteri Inggris Theresa May menjelaskan soal kasus penyerangan yang menimpa eks mata-mata Sergei Skipal dan putrinya di Salisbury Inggris. Dia menyampaikan bahwa keduanya tetap dalam kondisi kritis tetapi stabil di rumah sakit setelah mereka ditemukan tidak sadarkan diri di bangku taman awal Maret ini.
Dia juga membeberkan apa yang dia sebut sebagai bukti bahwa Rusia ada di balik serangan itu. Termasuk dari bukti yang dipaparkan adalah identifikasi positif dari bahan kimia yang digunakan sebagai jenis agen saraf Novichok dan pengetahuan bahwa Rusia telah menghasilkan agen ini dalam 10 tahun terakhir.
May mengatakan keracunan Salisbury adalah bagian dari pola agresi Rusia terhadap Eropa.
Rusia sendiri, melalui sejumlah pejabat tingginya, termasuk Presiden Vladimir Putin, berulang kali membantah semua tuduhan yang dilayangkan Inggris tersebut.
[mel]
BERITA TERKAIT: