Under Secretary General PBB Mark Lowcock awal pekan ini mengatakan bahwa tak kurang dari 13 juta orang di DR Kongo terkena dampak konflik internal mencengkeram negara dan membutuhkan bantuan kemanusiaan.
"Lebih dari 4,6 juta anak-anak sangat kekurangan gizi, termasuk 2,2 juta menderita kekurangan gizi akut yang parah," kata Lowcock.
"Kami melihat epidemi yang menjamur termasuk wabah kolera terburuk dalam 15 tahun. Ada juga epidemi kekerasan seksual, sebagian besar tidak dilaporkan dan tidak tertangani, dan sebagian besar terhadap anak-anak," sambungnya seperti dimuat
Al Jazeera.
Pertempuran di negara Afrika tengah banyak terkait dengan suara yang lama tertunda untuk menggantikan Presiden Joseph Kabila.
Sementara pemilihan pada awalnya ditetapkan untuk November 2016, mereka didorong hingga Desember 2018. Tetapi komisi pemilu sejak itu mengatakan pemungutan suara mungkin tidak mungkin terjadi sampai April 2019.
Sementara itu, oposisi politik telah dibangun dan laporan yang dirilis oleh PBB mengatakan setidaknya 47 orang tewas dalam satu tahun terakhir dalam demonstrasi.
[mel]
BERITA TERKAIT: