Pernyataan itu dibuat Seehofer dalam sebuah wawancara dengan koran
Bild baru-baru ini. Dia menjelaskan bahwa Jerman telah dibentuk oleh agama Kristen dan negara itu seharusnya tidak melepaskan tradisinya sendiri.
"Tidak, Islam bukan milik Jerman, Jerman dibentuk oleh agama Kristen," katanya seperti dimuat ulang
BBC.
"Orang-orang Muslim yang tinggal di antara kita tentu saja berasal dari Jerman. Itu tentu saja tidak berarti bahwa kita harus (menjadi Islam), karena pertimbangan salah bagi orang lain, melepaskan tradisi dan kebiasaan kita," jelasnya.
"Muslim perlu hidup bersama kita, tidak di sebelah kita atau melawan kita," tambahnya.
Pernyataanya ini tampak bertentangan dengan sikap Kanselir Jerman Angela Merkel yang merangkul dan membuka pintu bagi para pengungsi Timur Tengah dan Afrika yang kebanyakan adlaah Muslim.
Seehofer sendiri memang diketahui telah lama menjadi kritikus vokal atas kebijakan pengungsi Merkel. Namun kini dia justru mengambil peran kunci di jantung koalisi barunya.
Komentarnya dipandang sebagai upaya untuk memenangkan kembali pemilih dari Partai Alternatif Alternatif Jerman (AfD).
[mel]
BERITA TERKAIT: