Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Yun mengatakan bahwa dia juga mendorong pejabat Korea Utara untuk menanggapi pengumuman Trump bahwa dia akan bertemu dengan Kim. Tidak ada tanggal atau lokasi untuk pembicaraan telah diumumkan, meskipun diperkirakan akan terjadi pada akhir Mei.
Yun mengatakan bahwa dia telah menyampaikan pesan tersebut dalam pembicaraan dengan pejabat Korea Utara setelah pengumuman Trump minggu lalu bahwa dia akan bersedia bertemu langsung dengan Kim.
"Saya telah berbicara dengan Korea Utara dan saya mengirimkan satu pesan kepada mereka, inilah kesempatan yang menakjubkan bagi kedua belah pihak dan mereka perlu memberi tanggapan," kata Yun kepada
CNN.
"Saya menekankan maksudnya pada mereka, ini akan menjadi saat yang sangat baik bagi mereka untuk membebaskan para narapidana tersebut sehingga mereka dapat dipertemukan kembali dengan keluarga mereka. Dan itu sendiri, kataku pada mereka, akan menjadi pesan yang sangat positif, " tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa dia terbuka untuk mengurangi pembatasan dana pensiun negara tersebut, yang mengelola sekitar 170 miliar dolar AS namun memiliki batasan ketat untuk berinvestasi dalam proyek ekuitas swasta.
Yun kelahiran Korea Selatan, seorang advokat kuat untuk keterlibatan dengan Pyongyang, memimpin kontak dengan Korea Utara dan secara diam-diam melakukan diplomasi langsung sejak menerima jabatannya di bawah mantan Presiden Barack Obama pada tahun 2016.
Kemungkinan pertemuan puncak tersebut telah menimbulkan spekulasi sehingga bisa menyebabkan pelepasan tiga orang Amerika. Mereka adalah: Kim Dong Chul, seorang misionaris Korea-Amerika, Kim Sang-duk, yang menghabiskan satu bulan mengajar di Universitas Sains dan Teknologi Pyongyang yang didanai asing (PUST) sebelum dia ditangkap pada 2017, dan Kim Hak Song, yang juga mengajar di PUST.
Yun mengatakan bahwa dia berharap KTT tersebut akan membuka jalan menuju perundingan lebih lanjut untuk mengurangi kekhawatiran Amerika Serikat mengenai program nuklir Pyongyang.
"Apa yang saya harap keluar dari puncak adalah bahwa Presiden Trump dan Kim Jong Un melukis kerangka kerja yang luas-sikat di mana kita harus pergi, dan menyetujui beberapa prinsip dan setuju untuk memulai sebuah proses," katanya.
[mel]
BERITA TERKAIT: