Assad memastikan, operasi melawan terorisme itu dilakukan bersamaan dengan pekerjaan yang memungkinkan penduduk sipil meninggalkan daerah tersebut.
"Kami akan terus memerangi terorisme. Dan operasi Ghouta merupakan kelanjutan dari perang melawan terorisme," tegas Assad dalam sebuah pernyataan yang disiarkan seperti dimuat
Russia Today awal pekan ini.
"Tidak ada kontradiksi antara gencatan senjata dan operasi tempur. Kemajuan yang dicapai kemarin dan sehari sebelumnya di Ghouta oleh Angkatan Darat Arab Suriah dilakukan selama gencatan senjata ini," sambungnya.
"Oleh karena itu kita harus melanjutkan operasi secara paralel dengan membuka jalan bagi warga sipil untuk pergi," tegasnya.
Assad mengakui bahwa mayoritas penduduk sipil di Ghouta timur ingin keluar dari tangan teroris.
Selain itu, dalam keterangan yang sama, Assad menolak tuduhan Barat atas penggunaan senjata kimia oleh pemerintah. Assad menyebut bahwa tuduhan seperti itu hanya digunakan sebagai alat pemerasan dan dalih untuk menyerang tentara Suriah.
Dia bahkan menuduh koalisi pimpinan Amerika Serikat beroperasi secara efektif sebagai angkatan udara untuk ISIS dan kelompok teroris terdepan Al-Nusra.
[mel]