Puluhan sekolah telah ditutup dan jalan-jalan ditutup di Pulau Selatan saat badai mendarat pada hari Selasa (20/2).
Maskapai penerbangan nasional Selandia Baru pun telah membatalkan semua penerbangan masuk dan keluar dari ibukota Wellington di Pulau Utara.
Warga diminta untuk bersiap menghadapi banjir dan angin hingga 150km/jam.
Selain itu, distrik Grey District dan Buller di Pulau Selatan sekarang juga mengumumkan keadaan darurat.
"Dampak penuh badai akan terasa semalam dan besok pagi," kata Walikota Christchurch Lianne Dalziel seperti dimuat
BBC.
Dia mendesak warga di daerah dataran rendah untuk mengungsi karena ada kemungkinan banjir datang.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan bahwa pasukan telah dikirim ke daerah-daerah yang kemungkinan paling parah terkena badai. Dia menambahkan bahwa kantor Pertahanan Sipil nasional di Wellington juga siaga.
"Pesan saya masih untuk orang-orang silakan lihat peringatan lokal Anda dan harapkan adanya gangguan dalam perjalanan dan mohon berhati-hati," katanya kepada wartawan di parlemen.
Gita pekan lalu meninggalkan jejak kehancuran di negara-negara kepulauan Pasifik di Tonga dan Fiji.
Tonga khususnya terguncang dari badai, yang melukai orang dan menghancurkan bangunan termasuk parlemen.
[mel]