Duta Besar Kazakhstan unÂtuk Indonesia Ashkat Orazbay mengaku negaranya sangat tersanjung bisa diberi kesempatan menduduki posisi penting tersebut. Dalam perÂtemuan di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta, kemarin, Orazbay membeberkan tujuh poin fokus negaranya selama menjadi perwakilan tidak tetap di DKPBB.
Poin pertama adalah mengÂkampanyekan negara bebas nuklir dan berusaha membuÂjuk negara lain untuk mengguÂnakan sumber negara alternatif selain nuklir.
"Kami menjadi negara pertama yang melepas seluÂruhnya ketergantungan terhadap nuklir. Proyektor nuklir Semipalatinks adalah lokasi terakhir yang sudah ditutup. Kami akan gencar mengkamÂpanyekan hidup tanpa nuklir," beber Orazbay.
Kazakhstan akan membujuk negara anggota tetap DKPBB untuk menjadikan dunia 100 persen bebas dari nuklir pada 2045. "Dengan itu, kita bisa merayakan 100 tahun PBB dengan mendeklarasikan dunia bebas nuklir," katanya.
Poin kedua, Kazakhstan akan mendorong penghapuÂsan kekerasan di muka bumi. "Dan fokus ketiga kami adalah mempromosikan negara kami yang sukses menjaga stabilitas keamanan," papar Orazbay.
Sebagai negara di Asia TenÂgah yang menjadi anggota tidak tetap DKPBB, KazakhÂstan merasa perlu memberi bantuan dan dukungan kepada Afghanistan dan sejumlah negara lain untuk memberantas kelompok pemberontak dengan pendekatan khusus.
"Kami juga akan mengusaÂhakan menekan penyebaran kelompok seperti ISIS dan al Qaeda di bumi," ungkapnya.
Poin kelima dan keenam, Kazakhstan bertekad menÂciptakan stabilitas di Afrika dari sisi keamanan dan sosial ekonomi. Serta memastikan stabilitas keamanan di bumi dengan menjalin konektiviÂtas antar negara. "Sehingga tercipta jaringan kuat untuk mempromosikan tidak hanya stabilitas keamanan, tapi juga ketahanan energi," bebernya.
Dan poin terakhir, kata OraÂzbay, Kazakhstan ingin menÂjadikan PBB sebagai badan besar yang bisa diandalkan dalam menciptakan dunia yang damai dan sejahtera. ***