Kazakhstan Tersanjung Duduk Di Kursi Tidak Tetap DK PBB

Selasa, 20 Februari 2018, 09:08 WIB
Kazakhstan Tersanjung Duduk Di Kursi Tidak Tetap DK PBB
Foto/Net
rmol news logo Awal tahun ini merupakan momen penting bagi Kazakhstan. Bersama lima negara lain, yaitu Equatorian Guinea, Pan­tai Gading, Kuwait, Peru, Po­landia dan Belanda, Kazakh­stan resmi menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2017-2018.

Duta Besar Kazakhstan un­tuk Indonesia Ashkat Orazbay mengaku negaranya sangat tersanjung bisa diberi kesempatan menduduki posisi penting tersebut. Dalam per­temuan di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta, kemarin, Orazbay membeberkan tujuh poin fokus negaranya selama menjadi perwakilan tidak tetap di DKPBB.

Poin pertama adalah meng­kampanyekan negara bebas nuklir dan berusaha membu­juk negara lain untuk menggu­nakan sumber negara alternatif selain nuklir.

"Kami menjadi negara pertama yang melepas selu­ruhnya ketergantungan terhadap nuklir. Proyektor nuklir Semipalatinks adalah lokasi terakhir yang sudah ditutup. Kami akan gencar mengkam­panyekan hidup tanpa nuklir," beber Orazbay.

Kazakhstan akan membujuk negara anggota tetap DKPBB untuk menjadikan dunia 100 persen bebas dari nuklir pada 2045. "Dengan itu, kita bisa merayakan 100 tahun PBB dengan mendeklarasikan dunia bebas nuklir," katanya.

Poin kedua, Kazakhstan akan mendorong penghapu­san kekerasan di muka bumi. "Dan fokus ketiga kami adalah mempromosikan negara kami yang sukses menjaga stabilitas keamanan," papar Orazbay.

Sebagai negara di Asia Ten­gah yang menjadi anggota tidak tetap DKPBB, Kazakh­stan merasa perlu memberi bantuan dan dukungan kepada Afghanistan dan sejumlah negara lain untuk memberantas kelompok pemberontak dengan pendekatan khusus.

"Kami juga akan mengusa­hakan menekan penyebaran kelompok seperti ISIS dan al Qaeda di bumi," ungkapnya.

Poin kelima dan keenam, Kazakhstan bertekad men­ciptakan stabilitas di Afrika dari sisi keamanan dan sosial ekonomi. Serta memastikan stabilitas keamanan di bumi dengan menjalin konektivi­tas antar negara. "Sehingga tercipta jaringan kuat untuk mempromosikan tidak hanya stabilitas keamanan, tapi juga ketahanan energi," bebernya.

Dan poin terakhir, kata Ora­zbay, Kazakhstan ingin men­jadikan PBB sebagai badan besar yang bisa diandalkan dalam menciptakan dunia yang damai dan sejahtera. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA