Aktivis Inggris: Menjual Senjata Ke Saudi Sama Dengan Dukung Perang Di Yaman

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 05 Februari 2018, 14:35 WIB
Aktivis Inggris: Menjual Senjata Ke Saudi Sama Dengan Dukung Perang Di Yaman
Protes di London/Press TV
rmol news logo Ratusan orang berkumpul di luar Kedutaan Besar Saudi di London akhir pekan kemarin. Mereka menentang penjualan senjata Inggris ke Saudi yang terlibat dalam serangan destruktif di Yaman.

Demonstrasi tersebut, yang diselenggarakan oleh Kelompok Kampanye Melawan Perdagangan (CAAT) yang berbasis di Inggris, menampilkan para aktivis yang mengungkapkan kemarahan mereka atas penjualan senjata ke Saudi. Mereka menilai bahwa dengan penjualan itu, Inggris sama saja mengakui  pertumpahan darah yang sedang berlangsung yang telah membawa lebih dari 13.500 orang Yaman tinggal sejauh ini.

Ian Pocock, juru bicara CAAT, mengatakan bahwa London terlibat dalam serangan terhadap Yaman. Dia meminta warga Inggris untuk memprotes penjualan senjata pemerintah ke Arab Saudi.

"Mereka (pemerintah Inggris) telah menjual 1,6 miliar poundsterling senjata ke rezim Saudi sejak perang dimulai pada Maret 2015, jadi kami ingin pemerintah menghentikan percobaan ini demi semua kematian dan kerusakan yang diakibatkannya di salah satu negara termiskin di dunia," katanya.

Stephen Bell, juru bicara kelompok aktivisme Inggris Stop the War Coalition, mengatakan pemerintah Inggris benar-benar selaras, bersama dengan pemerintah Amerika Serikat, dengan koalisi pimpinan-Saudi.

Kedua juru kampanye tersebut mengatakan bahwa gelombang opini publik di Inggris telah berubah secara signifikan melawan dukungan London untuk perang tersebut.

Dikabarkan Press TV, Inggris telah meningkatkan penjualan senjatanya sekitar 500 persen sejak awal invasi Saudi tiga tahun lalu. Senjata yang dijual oleh Inggris, yang juga menyediakan dukungan logistik dan senjata untuk pemboman tersebut, termasuk bom yang dipandu dengan presisi. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA