Rencana Facebook Perangi Berita Palsu Picu Skeptisisme

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Senin, 22 Januari 2018, 13:13 WIB
Rencana Facebook Perangi Berita Palsu Picu Skeptisisme
Mark Zukerberg/Net
rmol news logo Pakar media sosial meragukan keefektifan rencana Facebook untuk memerangi berita palsu dengan mensurvei pengguna tentang sumber berita apa yang mereka anggap dapat dipercaya.

Dalam sebuah posting di halaman pribadinya pada hari Jumat malam (19/1) CEO dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengatakan bahwa dia ingin memastikan berita yang dikonsumsi di platform berasal dari sumber berkualitas dan terpercaya.

"Ada terlalu banyak sensasionalisme, kesalahan informasi dan polarisasi di dunia saat ini," tulis Zuckerberg.

"Media sosial memungkinkan orang menyebarkan informasi lebih cepat dari sebelumnya, dan jika kita tidak secara khusus mengatasi masalah ini, maka kita akhirnya memperkuatnya," sambungnya.

Rencana Zuckerberg sendiri untuk memerangi penyebaran informasi yang salah di platform tersebut dengan melibatkan pengguna Facebook untuk menentukan apakah mereka menemukan sumber berita tertentu dapat dipercaya atau tidak.

Namun sejumlah analis media sosial meragukan keefektifan rencana tersebut dan mempertanyakan apakah ini cara terbaik untuk mengatasi penyebaran berita palsu.

Analis teknologi Larry Magid mengatakan pada NewsGrid Al Jazeera bahwa survei tersebut mempertaruhkan pendapat yang terbentuk dari prasangka terhadap, atau preferensi, untuk gerai tertentu, bukan apakah mereka dapat dipercaya atau akurat.

"Hanya karena ada yang disukai oleh persentase masyarakat, bukan berarti itu bisa diandalkan," katanya.

"Ada orang yang menyukai situs berita yang secara obyektif tidak benar, itu tidak memerlukan opini, itu sesuatu yang bisa Anda bangun dengan fakta," tambah Magid. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA