Hasil investigasi polisi yang dirilis hari ini (Jumat, 12/1), menemukan bahwa tes darah pada empat bayi prematur menunjukkan bahwa mereka semua terinfeksi dengan bakteri resisten obat yang sama, yang mengakibatkan syok septik.
Badan Kepolisian Metropolitan Seoul dalam keterangan merujuk pada hasil penyelidikan National Forensic Service, menyebut bahwa semua bayi yang tewas menunjukkan perubahan drastis dalam detak jantung mereka dan perutnya membengkak.
"Sangat jarang kematian oleh infeksi bakteri terjadi pada waktu yang hampir bersamaan," kata NFS seperti dimuat
Channel News Asia.
Dalam kasus ini, lima staf medis yang terdiri dari dua dokter dan tiga perawat di Rumah Sakit Universitas Wanita Ewha akan dituduh melakukan pembunuhan tanpa disengaja karena kelalaian atas kematian tersebut.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: