Perundingan sesi darurat itu diminta oleh delapan negara, yakni Bolivia, Inggris, Mesir, Perancis, Italia, Senegal, Swedia, dan Uruguay. Kedelapan negara itu juga meminta Sekjen PBB Antonio Guterres untuk membuka sesi.
Setelah pengumuman kontroversial yang dibuat oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Guterres mengatakan bahwa stastu final Yerusalem hanya bisa diselesaikan dengan negosiasi langsung antara ISrael dan Palestina.
Guterres juga menambahkan bahwa dia konsisten menentang tindakan sepihak
"Tidak ada alternatif untuk solusi dua negara," sambungnya seperti dimuat
AFP.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: