Menurut situs berita Politico seperti dimuat ulang Al Jazeera awal pekan ini dua kabel rahasia telah dikirim ke pejabat Departemen Luar Negeri dalam seminggu terakhir, di tengah kekhawatiran pengumuman tersebut akan memancing demonstrasi.
Sementara itu, Konsulat Jenderal Amerika di Yerusalem men-tweet sebuah pesan pada hari Rabu yang melarang pejabat pemerintah dan karyawan mereka dari semua perjalanan pribadi ke Kota Tua Yerusalem dan Tepi Barat sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Perjalanan ke daerah-daerah ini hanya diizinkan melakukan perjalanan penting dan dengan tindakan pengamanan tambahan.
Warga negara Amerika Serikat juga telah disarankan untuk menghindari keramaian dan daerah dengan kehadiran keamanan yang meningkat saat bepergian di Israel, Tepi Barat dan Gaza.
Kabar soal rencana pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel itu telah mencuat sejak pekan lalu. Status Yerusalem sendiri merupakan hal yang sensitif dalam isu perdamaian antara Israel dan Palestina.
Israel menganggap kota itu sebagai ibukota "bersatu", menyusul pendudukan Yerusalem Timur dalam perang 1967 dengan Suriah, Mesir dan Yordania.
Warga Palestina telah lama melihat Yerusalem Timur sebagai ibukota negara mereka di masa depan.
[mel]
BERITA TERKAIT: