Theresa May juga dikabarkan bakal memimpin rapat komite darurat Cobra, Jumat siang, untuk membahas insiden yang disebut sebagai aksi terorisme itu.
Saksi mata, Lukas, mengatakan kepada
BBC bahwa awalnya ada semacam ledakan keras di dalam Tube dan membuat semua orang berebutan keluar.
"Saya pasti melihat beberapa orang dengan luka bakar. Ada orang-orang di lantai, semua seperti saling menjatuhkan hanya mencoba keluar secepat mungkin dan ada banyak orang menangis dan gemetar ," kata Lukas.
Dia menambahkan bahwa ada banyak orang yang terpincang-pincang dan berlumuran darah. Barang-barang mereka juga berjatuhan.
Sebuah ledakan terjadi di kereta bawah tanah atau Tube London, pada Jumat pagi waktu setempat.
Koordinator Nasional Inggris untuk penanganan kontraterorisme, Neil Basu, telah menyatakan kejadian itu sebagai insiden terorisme.
BBC dan
Washington Post melaporkan, ledakan itu terjadi pada pukul 8:20 pagi saat kereta meninggalkan stasiun Parsons Green, barat daya London.
Seorang reporter untuk harian komuter yang berada di tempat kejadian melaporkan bahwa beberapa orang alami luka bakar parah. Ia melihat wanita dibawa pergi memakai tandu dengan luka bakar di wajahnya.
Kekerasan terorisme telah terjadi berturut-turut di Inggris sejak 7 Juli 2005 ketika pelaku bom bunuh diri memicu ledakan di kereta bawah tanah dan sebuah bus tingkat di London, menewaskan 52 orang dan melukai puluhan lainnya.
Serangan hari ini menimbulkan kekhawatiran bahwa militan teroris menargetkan lagi Tube atau sistem kereta bawah London.
[ald]
BERITA TERKAIT: