Bantah Laporan Media, Arab Saudi Stop Dialog Dengan Qatar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Sabtu, 09 September 2017, 08:26 WIB
Bantah Laporan Media, Arab Saudi Stop Dialog Dengan Qatar
Mohammed bin Salman/net
rmol news logo Kerajaan Arab Saudi mengumumkan penghentian setiap dialog atau komunikasi dengan otoritas di Qatar sampai waktu yang belum ditentukan.

Anehnya, keputusan itu diambil setelah tersiar berita bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, berbicara melalui telepon dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, pada hari Jumat kemarin untuk membahas perselisihan di Teluk. Kabar percakapan itu disiarkan media pemerintah dari kedua negara.

"Selama komunikasi itu, Emir Qatar menyatakan keinginannya untuk duduk di meja dialog dan membahas tuntutan keempat negara untuk memastikan kepentingan semua orang," kantor berita Saudi melaporkan.

Namun, beberapa saat lalu Reuters mengutip Saudi Press Agency (SPA), memberitakan bahwa Arab Saudi menghentikan dialog dengan Qatar dan menuduh Qatar "mendistorsi fakta".

Arab Saudi, UEA, Mesir dan Bahrain memutus hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar pada 5 Juni lalu. Mereka juga menangguhkan rute penerbangan dan pengiriman dengan negara pengekspor gas alam cair terbesar di dunia itu.

Negara-negara tersebut menuduh Qatar mendukung musuh regional Arab di kawasan, Iran.

Komunikasi telepon dua pemimpin tersebut merupakan kontak pertama yang dipublikasikan sejak dimulainya krisis.

Kantor berita negara Qatar, QNA, mengatakan, percakapan itu terjadi setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara dengan Sheikh Tamim.

QNA
juga melaporkan, Emir Qatar dan Putra Mahkota Saudi menekankan perlunya menyelesaikan krisis tersebut dengan duduk di meja dialog untuk memastikan kesatuan dan stabilitas negara-negara GCC.

Sheikh Tamim menyambut baik usul Pangeran Mohammed untuk menetapkan dua utusan untuk menyelesaikan masalah kontroversial dengan cara yang tidak mempengaruhi kedaulatan negara.

Tapi, seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya di kementerian urusan luar negeri Arab Saudi, menolak laporan QNA.

"Apa yang dipublikasikan di Qatar News Agency adalah kelanjutan dari distorsi fakta," SPA melaporkan.

"Kerajaan Arab Saudi mengumumkan penghentian setiap dialog atau komunikasi dengan otoritas di Qatar sampai sebuah pernyataan yang jelas dikeluarkan untuk menjelaskan posisinya di depan umum," tambah laporan SPA. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA